Posted by : Riskomi
Kamis, 07 April 2016
Kita memiliki
berbagai macam kebutuhan dan keinginan yang tak terbatas. Padahal, sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut terbatas. Oleh karena itu, kita
dituntut untuk mengelola dan menggunakan sumber daya yang ada secara cermat.
Salah satu caranya dengan menyusun skala prioritas. Skala prioritas mengarahkan
kita pada pilihan-pilihan yang paling menguntungkan dari berbagai pilihan yang
ada. Hal inimenyangkut pengorbanan yang kita lakukan dan hasil yang akan kita
dapat. Jadi, Prinsip ekonomi adalah tindakan memperoleh hasil yang maksimal
dari pengorbanan yang telah kita lakukan. Dengan kata lain, dalam upaya
memenuhi kebutuhan hidup, kita perlu berpedoman pada prinsip ekonomi. Dengan
prinsip ekonomi kita menjadi cermat, efektif dan efisien dalam bertindak.
b. Menentukan Skala Prioritas
Motif
Ekonomi
Kebutuhan setiap orang tidak ada batasnya. Setelah kebutuhan yang satu terpenuhi, akan muncul kebutuhan lainnya. Sedangkan alat pemuas kebutuhan terbatas. Oleh karena itu, tindakan yang dilakukan oleh seseorang berpedoman pada prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil maksimal. Jadi, tindakan ekonomi harus didorong oleh motif ekonomi dan didasari oleh prinsip ekonomi. Motif merupakan alasan seseorang untuk melakukan sesuatu atau dorongan dari dalam diri manusia untuk berbuat atau bertindak. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita saksikan seperti seorang pelajar mau pergi ke sekolah karena ada keinginan untuk mencari ilmu dan menjadi orang yang pandai. Manusia bertindak karena didorong oleh suatu keinginan. Apabila keinginan itu berkaitan dengan kegiatan ekonomi, maka disebut motif ekonomi. Terkait dengan pengertian ekonomi, bahwa motif ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi bisa dating dari diri sendiri bisa pula dari lingkungannya. Motif yang datang dari diri manusia sendiri disebut motif intrinsik, sedangkan motif yang dating dari lingkungan disebut motif ekstrinsik.
Motif Intrinsik
Ciri-ciri perilaku berprinsip ekonomi
a. Bersikap Hemat
Orang yang menerapkan prinsip ekonomi akan
bersikap hemat. Ia tidak akan bertindak boros karena bertentangan dengan
prinsip ekonomi. Pada saat berbelanja, orang yang menerapkan prinsip ekonomi
akan memilih barang yang berkualitas dengan harga murah. Ia pun hanya akan
membeli barang-barang yang benar-benar dibutuhkan.
b. Menentukan Skala Prioritas
Orang yang menerapkan prinsip ekonomi akan
membuat skala prioritas dalam memenuhi kebutuhannya. Kita pernah membuat daftar
skala prioritas. Daftar Skala Prioritas (DSP) adalah daftar urutan kebutuhan
berdasarkan tingkat kepentingannya.
Adapun upaya memprioritaskan kebutuhan
dipengaruhi hal-hal sebagai berikut.
1) Tingkat pendapatan seseorang Pendapatan
seseorang pasti akan memengaruhi DSP yang dibuatnya. Orang dengan pendapatan
tinggi memiliki DSP yang berbeda dengan orang yang berpendapatan sedang apalagi
rendah. Namun, berapa pun tingkat pendapatan seseorang, harus diusahakan agar
jangan sampai pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.
2) Status kedudukan seseorang Status juga
memengaruhi DSP yang dibuat seseorang. Orang dengan status sosial tertentu
sering harus memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan tertentu pula. Bagi seorang pejabat
negara, jas dan dasi tentu menjadi prioritas kebutuhan mereka, akan tetapi
barang-barang tersebut bukan prioritas bagi para petani di desa.
3) Faktor lingkungan Lingkungan juga
sangat memengaruhi penyusunan DSP. Orang yang hidup di lingkungan yang setiap
minggu mengadakan kerja bakti, misalnya, alat-alat kebersihan mungkin menjadi
prioritasnya. Sementara bagi orang yang hidup di lingkungan yang gemar berpesta
dan bergaya hidup mewah, prioritasnya mungkin baju pesta.
c. Bertindak secara Rasional dan Ekonomis Seseorang yang menerapkan prinsip ekonomi
akan bertindak rasional atau bertindak sesuai dengan nalar akal sehat. Ia akan
lebih memilih sesuatu yang sudah pasti hasilnya daripada sesuatu yang masih
bersifat spekulasi (adu untung dan rugi). Ketika menjalankan usaha atau bisnis,
seorang yang menerapkan prinsip ekonomi akan senantiasa merancang bisnisnya
dengan pertimbangan yang matang.
d. Bertindak dengan Prinsip Cost and
Benefit Seseorang yang bertindak berdasarkan
prinsip cost and benefit selalu memperhitungkan antara biaya (cost) yang
dikeluarkan dengan manfaat (benefit) yang akan diperolehnya sebelum melakukan
tindakan ekonomi.
Pengertian Motif Ekonomi
Motif ekonomi adalah setiap
alasan, dorongan, dan kegiatan yang dilakukan seseorang atau badan untuk
melakukan tindakan ekonomi. Motif berasal ari kata motive (bahasa inggris) yang
mempunyai arti alasan atau penggerak. Setiap alasan akan mendorong manusia
dalam melakukan kegiatan, perbuatan atau tindakan. Setiap kegiatan, tindakan
maupun perbuatan seseorang didorong oleh suatu keinginan/motif untuk mencapai
tujuan tertentu.
Contoh motif dalam ekonomi adalah sebagai
berikut:
1) Seorang petani tekun dan rajin agar
panennya berhasil dengan baik. Seorang
pemulung bekerja hingga malam, agar penghasilannya bertambah.
2) Seorang pengusaha mempromosikan
produknya di televisi agar produknya laku.
3)Portugis menjajah Timor-Timur agar dapat
menguasai kekayaan alamnya.
Setiap orang memiliki
keinginan untuk memenuhi kebutuhannya semaksimal mungkin yang dapat
dilakukannya. Pemenuhan kebutuhan tersebut memerlukan langkah-langkah tindakan.
Tindakan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dapat
dikatakan sebagai tindakan ekonomi. Tindakan yang dilakukan seseorang pasti
mempunyai alasan yang jelas atau karena ada dorongan yang kuat untuk melakukan
tindakan ekonomi. Alasan yang mendorong seseorang mendorong seseorang melakukan
tindakan ekonomi dinamakan motif ekonomi. Motif ekonomi adalah usaha atau
upaya-upaya yang membuat manusia terdorong untuk melakukan tindakan-tindakan
ekonomi.Tujuan akhir dari motif ekonomi adalah untuk mencapai kemakmuran.
Seseorang melakukan tindakan ekonomi ini didorong oleh berbagai alasan yakni
sebagai berikut:
1) Untuk meningkatkan kemakmuran baik
dengan adanya dorongan untuk mencari laba maupun dengan adanya suatu prinsip
perbaharuan atau innovator.
>2) Untuk memperoleh penghargaan dari
masyarakat.
3) Untuk memperoleh kekuasaan dalam
masyarakat.
4) Ingin melakukan hal yang bersifat
sosial.
Kebutuhan setiap orang tidak ada batasnya. Setelah kebutuhan yang satu terpenuhi, akan muncul kebutuhan lainnya. Sedangkan alat pemuas kebutuhan terbatas. Oleh karena itu, tindakan yang dilakukan oleh seseorang berpedoman pada prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil maksimal. Jadi, tindakan ekonomi harus didorong oleh motif ekonomi dan didasari oleh prinsip ekonomi. Motif merupakan alasan seseorang untuk melakukan sesuatu atau dorongan dari dalam diri manusia untuk berbuat atau bertindak. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita saksikan seperti seorang pelajar mau pergi ke sekolah karena ada keinginan untuk mencari ilmu dan menjadi orang yang pandai. Manusia bertindak karena didorong oleh suatu keinginan. Apabila keinginan itu berkaitan dengan kegiatan ekonomi, maka disebut motif ekonomi. Terkait dengan pengertian ekonomi, bahwa motif ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi bisa dating dari diri sendiri bisa pula dari lingkungannya. Motif yang datang dari diri manusia sendiri disebut motif intrinsik, sedangkan motif yang dating dari lingkungan disebut motif ekstrinsik.
Motif Intrinsik
Motif intrinsik adalah
dorongan melakukan tindakan ekonomi yang timbul atas keamanan sendiri. Contoh
tindakan ekonomi yang didorong motif intrinsic sebagai berikut:
1)Agar dapat menghilangkan rasa haus, Bob membeli sebotol air mineral.
2)Nenek memakai tongkat apabila berjalan, karena kakinya sakit perlu bantuan keseimbangan.
Motif Ekstrinsik
Motif Ekstrinsik
Motif ekstrinsik adalah
dorongan melakukan tindakan ekonomi yang didorong oleh lingkungan atau orang
lain. Contoh tindakan ekonomi yang didorong motif ekstrinsik sebagai berikut: 1)Karena sudah
menjadi aturan sekolah, para siswa memakai sepatu warna hitam saat sekolah. 2)Ayah membeli
sepeda motor, karena semua teman kantornya telah memakai motor.
Referensi : www.Berpendidikan.com